Minggu, 03 April 2011

Bensol/Avgas

BENSOL/AVGAS

DOPING HEMAT RISIKO TINGGI
Bensol atau sering disebut avgas (aviation gas) banyak dipakai buat bahan bakar mobil. Khususnya oleh pehobi ngebut yang memakai mesin modifikasi. Namun awas ! Memakainya harus siap dengan resiko yang muncul.
Bahkan jika diperlakukan sembarangan, ledakan dan kobaran api yang timbul akan sulit dipadamkan.

TIMBEL TINGGI
Pemodifikasi mobil kompetisi akrab dengan bensol do mobil modifikasi mereka. Bansol dianggap paket hemat doping. Maklum, nilai oktannya tinggi (120) dan harganya lebih murah dari racing fuel. Meski tak ada patokan pasti, 1 liter bensol dihargai sekitar Rp. 5000 (pasaran Jakarta).
Namun tak semua mesin ‘kencang’ akan meksimal jika memakai bensol. “Jika rasio kompresi mesin masih di bawah 11, hasilnya tak akan maksimal, bahkan tenaganya jadi turun, sebut Taqwa Suryo Swasono, tuner dari bengkel Garden Speed.
Menurut pria yang bermarkas di daerah Cilandak, Jaksel ini, bensol perlu tekanan tinggi di silinder mesin untuk bias meledak. “Jika tekanannya kurang, bensol akan sulit meledak.” Dengan kata lain, mesin berasio kompresi dibawah 11 akan lebih efektif memakai bensin biasa (Pertamax Plus, Pertamax, atau Premium TT). Jika pakai bensol, performanya bakal menurun.
Meski efektif dipakai di mesin berasio kompresi tinggi, bensol punya efek samping. “Kandungan timbelnya banyak, sehingga jika dipakai dalam jangka waktu lama akan menimbulkan kerak di dalam mesin,” sebut Taqwa yang juga aktif di kegiatan olahraga dirgantara.
Oleh sebab itu, bensol hanya dipakai di mesin pesawat terbang baling-baling (propeller). “Itupun secara rutin memakai semacam aditif untuk mengikis kerak akibat timbel.” Sedangkan pesawat bermesin jet (turbin) memakai avtur/kerosene.
Kandungan timbel ini kontan membuat kadar kalori bensol lebih tinggi dari bensin biasa. Daya ledaknya jadi lebih kuat. “Kandungan oksigen bensol juga sangat besar untuk mengantisipasi menipisnya oksigen di ketinggian langit.”
Kadar oksigen yang lebih tinggi dari bensin biasa membuat bensol kerap dipakai di dunia balap, terutama mesin karburator. “Setting karburatornya lebih mudah.”komentar David Ahie, bos Top Speed di kawasan Kedoya, Jakbar. Maklum, karburator lebih sensitive terhadap perubahan udara disbanding mesin injeksi.
Namun, oksigen tinggi juga bias membahayakan. Jika sampai terbakar, otomatis akan menghasilkan kobaran api lebih dahsyat dan sulit dipadamkan. “Jika terbakar paling efektif segera ditutup kain agar kadar karbon meningkat dan oksigennya habis, utur Taqwa. Jangan semprot memakai air karena akan menambah kadar oksigen.
Hati-hati pula saat mengisi tangki bensin mobil anda memakai Bensol. Daya ledak tinggi membuatnya sangat sensitive terhadap api. Manfaatkan corong plastic, jangan pakai yang berbahan logam karena mampu menimbulkan percikan api saat beradu dengan mulut lubang pengisian.

0 komentar:

Posting Komentar